Dikala kutanya bagaimana nasib rasa,
kau suruh aku menunggu sementara,
dikala itu batinku kau dera,
pedih dan pedih mereka-reka.
Oh buah hati,
kenapa mesti aku menanti?
tidak-kah kau tahu,
bagiku seminggu bagai sewindu.
Api seakan redup membara,
sebab asa mulai terbata,
sebab kata tak kunjung tiba.
No comments:
Post a Comment