20 Jan 2010

Bidak penghibur


Akulah bidak penghibur.
melenggang, 
mencari jati diri.

Di jalanan ini, 
kutikam cita-cita,
tak peduli canda tawa disana,
tugasku, 
mengais sesuap nasi,
diantara ketamakan yang saling membenci,
merampas,
memaksa,
bahkan tak segan menyingkirkan.

Akulah bidak penghibur.
telentang, 
di tengah gemerlap yang berpijar.

Langit luas, 
genting rumahku,
jalanan lepas, 
ladang hidupku,
celaan dan makian adalah angin lalu,
karna berlari, 
caraku bertahan,
karna hidupku, 
tak pantas mengeluh,
mengaduh, 
meratapi diri dengan berbagai ocehan mereka.

Akulah bidak kecil yang terjaga.
karna angin menguliti tubuhku,
karna lapar melilit perutku,
karna keresahan menghantui tidurku.

Dedicated :
Untuk seorang kawan,
"Sebatangkara yang mampu memperjuangkan hidupnya dengan caranya sendiri"
Salut!

Photo (bukan sebenarnya)
hanya meinterpretasikan tentangnya.

17 Jan 2010

Pengemis Renta


Aku duduk di simpang raya..
menyaksikan kebengisan roda yang lalu lalang..
sambil menahan terik..
kutekuk lututku bersila..
seolah iba hanya datang dengan paksa..
mengapa..?
tanya mereka dengan tatapan isyarat..
aku tak mau jawab dengan kata..
biar tubuh renta ini yang menjawab..
atau kaki buntung ini yang menjelaskan...

Wahai tuan..
jangan kau cela aku dengan hina..
sungguh, aku tak ingin diriku terhina..
jika bukan kepada sesama..
kepada siapa aku mesti mengiba..
kepada Tuhan, ku-gadaikan hati..
kepada kalian, ku-mengharap pekerti...

Tuan..
kau beruntung..
masih bisa tersenyum diatas nasibmu..
sedang aku si buntung..
yang mencoba menghibur diri diatas kemalanganku..
aku tak mampu mengukur logam yang kau beri dengan kata..
rasa..
ataupun benda..
hanya doa dan secarik makna tersirat..
agar kalian selalu waspada...

Sukuri, untuk apapun yang masih kau punya...

Dedicated :
untuk seorang pengemis renta
"mengemis bukan sebuah keinginan.."

15 Jan 2010

Katakan apa yang pantas kudengar


Biarpun beragam kata telah terucap..
toh, hatiku tak pernah tahu seberapa dalam telah terukir...
jemari ini letih menunjukmu..
sekalipun karna kejemawaanmu hasratku mengecap dinding kesabaran...

Benih cinta yang kembali kutabur..
adalah lambang ketidak-inginanku mati dalam rasa penasaran...
akankah kau sudi isyaratkan sesuatu..!
apa yang kau tutupi dibalik tirai hati yang keras...


"...seonggak karang, tidak selamanya mampu menghadang gelombang.. ada masanya ia tunduk kepada percikan hujan..."


jika kau baca bait ini..
aku ingin kau berdiri dan katakan..
meskiipun getir..
tak masalah, demi sebuah pembenaran...


Katakan apa yang pantas kudengar...!

13 Jan 2010

Mujahid (Save Our Palestine)


Duaarrrr...

Dentum meriam..
memaksa jantung mendegup debar..
menderum..
seperti petir yang menyambar...

Jerit ibu dan anak bertaut..
menuntun kaki ayah melangkah..
melompat..
meluapkan ghirah dengan krikil seadanya...

Gemerlap mortir..
hal biasa..
di langit yang memayungi medan jihad para mujahid...

Allahu akhbar..
Allahu akhbar..

Tekad dan keyakinan..
pengorbanan takan percuma...

Allahu akhbar..
Allahu akhbar..
Walillahilhamd..

Cinta dan keridhoan..
mati pun kami mulia...


Duaarrr...

Hening..
kalimah melenting..

Laa ilaaha illallah..
Muhammadurrosulullah...

Menuai kesaksian haru malikat Allah..
menabur wewangian kasturi..
di sekeliing jasad syahid yang meniti jalan sorga..

Di tanah para anbiya...

Laa hawla walaa quwwata illa billah...

Save Our Palestine...

7 Jan 2010

Refleksi Pagi (Sang Embun)


Lenting takbir melesat..
menggugah cakerawala..
menelisik telinga dan mata..
terjaga akan kebesaran Fenomena..
dibawah riuh sang fajar menuntun mentari berbagi..
memberi, menyinari semesta dengan cinta..
yang dirindukan ilalang..
yang disegani butir embun...

Tuhan..
Inikah drama yang KAU janjikan di hening pagi..!
maha karya abadi dalam bingkai tasbih..
dalam kekerdilan nalarku mengecap rahasia dibalik tabir maknawi...

Tuhan..
Aku hidup sebagai pengecut..
memerah dosa saat terjaga..
mengemis ampunan di kala senja..
sungguh nyaliku kandas mere'ka amarahMU..
kendati air kasihMU takan kering ku tenggak...

Tuhan..
Aku seperti lalat..
bersayap, tapi sulit terbebas dari jerat laba-laba..
andai KAU anugrahi aku kebebasan memilih peran..
aku ingin seperti embun..
terbakar karna tekadnya membawa kesejukan..
namun tak jera di esok pagi..
atau kembali dengan kejutan, menumpang rinai hujan...

Tuhan..
Bakarlah aku dalam tekad dan kesetiaanku...

4 Jan 2010

Denting diam


Aku diam saat orang bertanya..
lalu tetap diam saat meraka menghujat..
tapi tak mampu kudiam mendengar kau meminta..
karna aku tak mampu tinggal diam memikirkan mereka menyentuhmu..
mencumbumu..
mungkin mencampakanmu...

Ini bukan tentang apa selain kata mengenang rasa..
bukan untukmu atau juga kehormatanku..
tapi untuk keyakinan yang tak terbeli dengan benda bermata bangga..
biarlah egoku menembus batas asa untuk mendekapmu..
biarlah akalku pergi menepi dan mengurung diri..
biarlah denting terdiam..
sampai sang waktu selelsai mengadu, di sepertiga singgasana sepi...

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...