7 Jan 2010

Refleksi Pagi (Sang Embun)


Lenting takbir melesat..
menggugah cakerawala..
menelisik telinga dan mata..
terjaga akan kebesaran Fenomena..
dibawah riuh sang fajar menuntun mentari berbagi..
memberi, menyinari semesta dengan cinta..
yang dirindukan ilalang..
yang disegani butir embun...

Tuhan..
Inikah drama yang KAU janjikan di hening pagi..!
maha karya abadi dalam bingkai tasbih..
dalam kekerdilan nalarku mengecap rahasia dibalik tabir maknawi...

Tuhan..
Aku hidup sebagai pengecut..
memerah dosa saat terjaga..
mengemis ampunan di kala senja..
sungguh nyaliku kandas mere'ka amarahMU..
kendati air kasihMU takan kering ku tenggak...

Tuhan..
Aku seperti lalat..
bersayap, tapi sulit terbebas dari jerat laba-laba..
andai KAU anugrahi aku kebebasan memilih peran..
aku ingin seperti embun..
terbakar karna tekadnya membawa kesejukan..
namun tak jera di esok pagi..
atau kembali dengan kejutan, menumpang rinai hujan...

Tuhan..
Bakarlah aku dalam tekad dan kesetiaanku...

No comments:

Post a Comment

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...