20 Jan 2010

Bidak penghibur


Akulah bidak penghibur.
melenggang, 
mencari jati diri.

Di jalanan ini, 
kutikam cita-cita,
tak peduli canda tawa disana,
tugasku, 
mengais sesuap nasi,
diantara ketamakan yang saling membenci,
merampas,
memaksa,
bahkan tak segan menyingkirkan.

Akulah bidak penghibur.
telentang, 
di tengah gemerlap yang berpijar.

Langit luas, 
genting rumahku,
jalanan lepas, 
ladang hidupku,
celaan dan makian adalah angin lalu,
karna berlari, 
caraku bertahan,
karna hidupku, 
tak pantas mengeluh,
mengaduh, 
meratapi diri dengan berbagai ocehan mereka.

Akulah bidak kecil yang terjaga.
karna angin menguliti tubuhku,
karna lapar melilit perutku,
karna keresahan menghantui tidurku.

Dedicated :
Untuk seorang kawan,
"Sebatangkara yang mampu memperjuangkan hidupnya dengan caranya sendiri"
Salut!

Photo (bukan sebenarnya)
hanya meinterpretasikan tentangnya.

No comments:

Post a Comment

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...