3 Feb 2010

Wajah Gersang Negeri Rengkiang


Sejuta asa merumbai menatap wajah tirani..
Sewaktu padi geronggang, rantang di ladang diisi ilalang..
Lumbung perapian dijarah tuan-tuan pialang..
Isak si kecil terlenting menjingjing piring..
merinding, seiring cacing meraung merajang daging..
Mengibar haru tentangnya..
Tentang kita yang senang berteriak lantang..
Tentang jurang-jurang keadilan..
Tentang kemanusiaan yang berkabung..
Tentang kemerdekaan dan integritas
Tentang harga diri yang bertandang di negeri jiran..
Tentang idealisme yang ditendang di simpang jalan..
Tentang kantung-kantung ketamakan..
Tentang kebenaran yang diikat dengan harga..
Tentang norma dan susila..
Tentang mimpi-mimpi masa depan..
Tentang kepeduliaan yang tersiar saat hering terbang rendah di genting gubuk si kecil yang membusung di pembaringan...

Menangislah adik kecil..
Menangislah sesukamu..
Hingga tangisanmu membungkam suara rakyat yang diobral di jalanan...

Menjeritlah adik kecil..
Menjeritlah sekuatmu..
Hingga jeritanmu tertangkap ngilu kuping mereka yang terlalu sibuk mengurusi rakyatnya...

Persetan dengan kebusukan hati dan janji-janji...

Kemarin, satu lagi kabar busung dari seragen, menambah deretan panjang kasus busung lapar di negeri rengkiang...

1 comment:

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...