25 Nov 2009

Ironis (krn ragu & bimbang)

Kutulis beragam kisah saat hati gelisah..
kisah tentang bunga-bunga mekar kala musim semi..
dan dedaunan rontok kala musim gugur...

Kulihat pantai putih berkilau perak terhampar luas..
tapi seolah hatiku bimbang menjejakan kaki di atasnya...

Begitupun lautan ini kurasa biru dan dangkal..
tapi mengapa hatiku ragu saat menyelam ke dasarnya...

Beribu kisah kini tenggelam di dasar laut..
seiring bertalu cinta yg terkapar di bibir pantai..
Ironis, hanya karna ragu dan bimbang...


Note: Karna ragu dan bimbang, kita jadi pecundang.
"pengalaman berharga utk kita yg merajut kisah:)"

Akhir dua hati


Ada hasrat mengetuk dinding-dinding beku..
hasrat pana yg terlahir dari dunia maya..
kenyataan ragu..
kupastikan tanpa ragu..
dua hati saling bertatap...

Ada akhir dua hati terlalu pendek miliki waktu..
tercerai, terkubur, bernisan kenangan mengharu biru..
dan seperti ada yg menjadi tiada..
tiada menjadi akhir sebuah kisah yg pernah ada...


Note : Hew.. Masa lalu..:)

22 Nov 2009

Sketsa Hidup


Hidup bagai di kancah sebuah drama..
bergelut dengan kepalsuan..
keangkuhan..
dan ketakutan...

Hidup bagai memainkan sebuah sketsa..
kadang mesti tertawa..
terluka..
bahkan mati rasa...

Hidup sebatas memerankan sebuah nama..
sebatas mengalur cerita rekayasa sang sutradara...

Seperti itulah aku ingin menjejaki hidup..
sebatas arahan kata..
dan kehendak sang pencipta...


Clue :)
Arahan kata = Arahan/petunjuk kalamullah (Al-Qur'an)

21 Nov 2009

Satu waktu


Pernah kita m'langkah..
tapi tak tahu kemana arah m'langkah...

Saat b'jalan..
kita m'byngkan jauhnya tepian..
membuat hati gemetar dan merasa ketakutan...

Satu waktu..
tekad kita meledak-ledak..
tapi tak lama kembali tenang dan diam...

Lelah b'jalan..
kita singgah di hutan..
namun t'sesat dan tak mampu melanjutkan...

Demikian, di tiap kita m'coba b'komitment..
lagi-lagi, tak mampu seiring sejalan..



Untuk kawan-kawan FORKAMIL
"Jangan lelah utk kembali berkomitment"

19 Nov 2009

Kalap


Sang jangkrik mengerik di pucuk ilalang sempoyongan..
patera telinga mengeras sepakat angin menguliti daging..
perlahan..
pelipis mataku menutur dengkuran panjang si burung hantu..
malam kian kelam dan mimpi semakin kalap...

Aku terjaga saat sang fajar bergairah menuntun cahaya..
aku tertegun saat sang jantan memapar pesan cinta sang mentari..
pagi berulang..
ku-pancang merajah mimpi dengan seikat puisi...

Duhai sang dewi...

Adakah kau dengar nadiku bergetar..
semata karna wujudmu ranum di ulu hati..
kapan kau lepas dan aku menuai..
kau yang putuskan..
sampai hasratku terhenti menari di sela-sela jari...

Senja gelita


Senja kala gelita..

Angin mendesis, samar meraum..
daun-daun terhempas, burung-burung berterbangan..
semesta menggema, alam gempita..
tubuh terlontar bergelimpang..
terbujur, terkubur...

Senja kala gelita..

Awan beriak, pekat beriring..
langit mengguyur tanah merah yang masih basah..
jutaan mata mengusap air matanya..
gulana menangisi negeri yang luluh lantah..
gulana meratapi jati diri yang tengah linglung...

Senja kala gelita..

Rembulan bersembunyi di balik keluwung..
ia haru menatap mata mentari senja..
sepasang bintang menanti di gerbang pekat..
rindukan uluran sinar sang bulan..
rindukan kebersamaan sepanjang malam...

Senja kala gelita..

Aku berdiri di tengah menengadah ke langit..
melontar dua tiga kata ke dalam hati..
tentang Tuhan yang berkata dengan perkasa..
tentang Manusia yang leka lalu jemawa..
tentang Senja kala gelita...

15 Nov 2009

Satu kata = Satu suara


Langkah tersandung.. tapi tak terantuk...
Sakit teriak sakit.. tapi tak sakit...

Rewel.. kenapa mesti menggaduh terus mengeluh...
Gusar.. tak mesti dengan menggonggong dan mengelu...

Masalahmu bermain api..
lebih baik.. nikmati saja dari pada terlalu meminta...

Ah Tuan..
bukan-nya aku pelit memberimu satu kata..
tapi..
aku ragu memberimu satu suara...

Kalau boleh..
tidurlah dulu barang sewindu di jeruji..
Supaya kelak tuan bermimpi..
teruntuk siapa tuan mesti mengabdi...

Note :
Saya hendak tegaskan.. jika saya bukan orang yang latah dalam bereaksi.. kasus masih bergulir, jangan tergesa-gesa memvonis fakta.. Karna rakyat bicara, bukan untuk siapa, tapi untuk tertegaknya hukum berkeadilan...
Dan bagi para penegak yang merasa difitnah (mudah-mudahan sih, bener difitnah.. kalo ngga, 1,2 Juta facebooker pasti nyesel;-) jangan merasa gemetar apalagi jadi pecundang, karna al-haq pasti menang... bravo al-haq...!!!

12 Nov 2009

Bidadari trotoar


Kau rapuh..
merapah rangah ranjau yang merayu-rayu...

Kau hancur..
menghirau hasrat hina yang menghambur hebat...

Kau tawarkan lekukmu..
terlepas lentik leluasa melacur...

Maafkanku gadis..
aku sinis soalkan sampah yang singgah bersafari di saungmu...

Sumpah mampus gadis..
kau bukanlah mayang merak hati yang manja meladeni moral manusia-manusia mala'un...

Tolaklah tirani atas tubuhmu..
tapaki taqdir dengan tabir tegar dan teguh...
Karna kau..
lebih dari sekedar bidadari trotoar...



Note :
"Fenomena perempuan malam karna nasibnya yang sepekat malam."

Dilema mendengar pembelaan mereka terhadap profesi-nya,
"kami begini, bukan karna kemauan tapi karna kondisi yang memaksa". Ekonomi, ekonomi dan ekonomi, kilah mereka...

Kasihan "si ekonomi" kalau selalu di kambing hitamkan... Sesekali, bolehlah kita menyalahkan "Kemauan". (eits,, kemauan, bukan kemaluan.. Upz:). Kenapa mereka tidak mau berusaha merubah kondisi ekonomi mereka dengan cara lain..?? Saya yakin, setiap orang punya kemauan, hanya saja kita suka tak pandai dan tak sabar mengolahnya...

11 Nov 2009

Aku dan Kenari pinus

Kulihat makna saat dinding langit berubah warna..
senja di bukit pelangi..
mempesona dan menautkan rasa...

Aku duduk bersandar di rindang pinus..
bermesraan dengan angin..
dan setia menawar kata dengan pena..
lututku kutekuk bersila..
seolah kata hanya datang dengan iba...

Sesekali mataku melirik ke dahan pinus..
tergoda dengan kenari yang sejak tadi nyanyikan lagu yang sama..
entah sedang berpuisi atau sakit hati..
aku rasa ia sama sepertiku..
kesepian di hamparan alam yang menawan hati...

Sementara, senja di ufuk terusir pekat..
aku bangkit tinggalkan pinus dengan was-was..
sang kenari menanyai langkahku dengan isyarat..

"hendak kemana?"

aku jawab dengan hati

"hari ini sampai disini..
bila sempat, esok aku kembali..
Menemanimu, dan setia menawar kata di rindang pinus..."


Note :
Alam bukan sekedar tempat kita berteduh, tapi juga sahabat untuk berkeluh dan berbagi. Seperti halnya sahabat, alam menjadi cermin yang memantulkan cahaya pekerti. jika kita bersikap menjaga'nya, ia pun akan menyempurnakan keberlangsungan hidup kita, demikan sebaliknya.

Ironis, melihat pembangunan atau ekploitasi alam yang membabi buta(expl: pemukiman (real estate), lapangan golf, pembakaran hutan, pengeboran.etc) yang tidak memperdulikan ekosistem di sekitarnya, padahal teori ekologi mengenai rantai makanan, jelas-jelas memposisikan kita sebagai sub yang paling banyak menerima dan diuntungkan.

Lantas, jika sahabat telah sakit hati, apa ia akan tetap memberi..???


Catatan ini dipersembahkan untuk sahabatku (para kenari), yang mati ditembaki oknum kaumku...

10 Nov 2009

Satu Atap

Hei Kawan..
Kita bukanlah lawan..
Yang hanya berteman..
Ketika ada tujuan...

* Hei-hei, Sobat..
Jabat tanganku erat..
Walau terasa berat..
Jangan pernah khianat...


Course :
Jiwa yang hidup, tak akan pernah redup..
Bila kita bersama, di atap yang sama...
Hidup yang susah, akan terasa mudah..
Bila kita bersatu, di atap yang satu...


Reff :
Selama hidup masih bertahan.. selama itu tetap berkorban...
Selama hidup ini terus berjalan.. selama itu kita, tetap berjuang...


Intro :

Back to :*> Course> Reff 2x

Hidup ini bekerja.. bukan banyak bicara...
Mari tetap berkarya.. jangan hanya tertawa...
Hidup ini mengalir.. bukan hanya berpikir...
jangan ragu melangkah.. jangan mudah menyerah...ooo...



Note : Lyrik lagu yg gagal untuk Themes MPAB FORKAMIL 2009..;(

9 Nov 2009

Firasat keresahan

Seolah kebekuan waktu melulu..
aku dapatkan seribu tanya menyandra..
Ketika hawa asing menyapa kepekaan hati..
bayangmu datang menghantar pesan samar...

Malam ini..
adalah malam kesepian mendekap..
kala angan kupaksa menyentuhmu..
benakku tersesat di belantara hati yang gelisah..
hingga kelam berhasil melucuti indra..
kudapatkan sebait makna saat berdiri di puncak tertinggi alam bawah sadarku...

"Sayang..
resahmu adalah resahku..
bersabarlah karna waktu tetap melaju..
hingga harinya tiba..
kerinduan akan terobati dengan kecupan..."


Note : Kangen jg sama si dia..!;-(

Absorb


Hitam membelai mesra dari balik lembah..
muncul tiba-tiba..
tak diduga tak diterka..

Ada cahaya manis berkedip di semak..
astaga..
lebih dari sekedar cantik...

Mengepak sayap warna-warni menari..
menggoda decak kagum aku yang tengah berpikir..
tapi..

Ada hati yang tetap kedinginan..
andai ia yang hangat serta disini..
bagiku..

Ia menggenapi inti keindahan...


Cilember 171008

7 Nov 2009

Ayat - Ayat Kebengisan


Bagai benalu yang tumbuh makmur di atas akar yang mencengkram dahan..
seperti seonggak batu yang berdiri tegar menantang ombak berkata :

"Aku mampu berdiri karna pijakanku menembus bumi.."

Di pesisir..

Kulihat buih dan kerikil disulam saat laut mulai pasang..
menghampar kering tanah tandus manakala embun tak lagi datang menyegarkan di pagi hari..
dan cahaya terkunci rapat di balik dinding terjal tanpa celah pengharapan..

Dengan malu rakyatnya berkata :

"Inilah negeri kami..
negeri tanpa idiologi..
karna idiologi tinggal idialisme kepentingan sendiri-sendiri...

Inilah negeri kami..
negeri pemuja demokrasi..
demokratisasi yang mengacu kepada syahwat dan kepentingan jama'at...

Inilah negeri kami..
negeri hukum berkeadilan..
tapi hukum yang menyajikan keadilan sebagai bangkai sarapan bagi rakyatnya...

Inilah negeri kami..
negeri sorga..
bagi kebengisan dan kerakusan politisinya..."


Note :
Saya mulai jenuh dengan pemberitaan kasus korupsi yang kerap menjadi headline di media-media cetak maupun elektronik kita. Bukan karna antipati dengan keberhasilan kinerja KPK yang telah cukup banyak mengungkap kasus-kasus korupsi dari yang kakap sampai yang teri, melainkan karna saya merasa miris melihat satu persatu elit politik dan pejabat negeri ini yang seolah berlomba melakukan korupsi bahkan sampai triliunan uang rakyat, padahal diantara koruptor itu, ada segelintir elit yang tadinya saya pandang sebagai orang-orang bersih...

Saya adalah salah satu dari jutaan penduduk negeri ini yang juga resfect dengan ide awal pembentukan KPK. Asumsi saya saat itu, setidaknya kehadiran badan audit independent ini mampu memberi dampak sykologis bagi para pejabat untuk berpikir dua kali sebelum melakukan korupsi. Tapi, harapan tinggal harapan, toh, uang dan ketamakan memang tidak berkompromi dengan rasa takut bahkan ancaman mati sekalipun. Faktanya, sampai detik ini, KPK terus saja dibanjiri laporan-laporan kasus korupsi yang seolah tidak akan ada habisnya...

Ibarat kata pepatah, "Mati satu tumbuh seribu, satu koruptor masuk bui seribu koruptor menjadi-jadi...".

Diakui atau tidak. Prilaku korupsi di negeri ini, bukan hanya telah menjadi budaya dan pola pikir masyarakatnya, tetapi juga telah menjadi motto birokrasi dan idealisme para pejabatnya. Hampir disetiap intsansi, baik pemerintahan maupun swasta, marak ditemukan kasus-kasus korupsi, tidak terkecuali di instansi pendidikan dan agama sekalipun, yang semestinya kedua lembaga ini berfungsi untuk mendidik dan membenahi moral bejad masyarakatnya...

Semakin Ironis, ketika mendapati prilaku para koruptor di negeri ini, bukan hanya telah membunuh hak rakyat ataupun sesama, tetapi juga mendzolimi hak Tuhan yang berkuasa atas kekuasan mereka. Dan jika tuan-tuan itu telah berani melakukan korupsi terhadap hak-hak Tuhan-nya, maka sesungguhnya negeri ini telah menabuh genderang perang terhadap kemurkaan dan azab Tuhan-nya... (hemm.. pantes aja bencana melulu...)



Note ini dipersembahkan sbg dukungan untuk penegakan keadilan bagi rakyat dan pembasmian koruptor hingga ke akar-akarnya.. Gantung Koruptor...!!!

Wanita dalam sekejap mata


Wanita..
dari sudut manapun melihatnya dia tetap wanita..
beribu kata yang memaknai bentuk dan rupa layak kusandingkan untuknya..
untuknya wanita yang kukenali dalam sekejap mata...

Wanita..
dari tabir maya mengungkapnya dia tetap wanita..
butir embun yang tak sempat berucap adalah kisahku..
kisah tentang cinta di waktu pagi yang sirna dalam sekejap mata...

Wanita..
dari sedikit waktu memujanya dia tetap wanita..
mawar serta dedaunan yang gugur di tiap musim adalah lambang kebesaran hati untuk tetap terjaga..
untuknya wanita yang menyingkirkanku dalam sekejap mata..



Note :
Kata bung Rhoma : "Hidup tanpa cinta bagai pohon mandul..." Heem... Masuk akal, toh, ngejalanin hidup emang ga bisa sendiri, butuh orang lain, teman, dan tentunya orang spesial yg mau support dgn perhatian dan kasih sayang... "Orang tua" sudah tentu, tapi bonyok udah terlalu sibuk dgn urusan nafkah keluarga dan etc, belum lagi mereka jg harus nge-bagi rata kasih-sayang'nya itu ke kakak/ade kita, yang posisi'nya anak semata wayang sih, fine-fine aja.. Tapi, buat yg punya ade atau kaka kaya gue, dapet paro-paro dweh.. Nah, biasanya yg kebagian lebih tu anak yg kecilan, sedang anak yg gedean dapet sisanya dan hrs mandiri nyari diluar. Ups, ko malah ngomongin keluarga sih...! Ga nyambung bgt sama puisi di atas.

Oke, balik maning ing leptop.. Sama kaya kalian, gue pun tentu butuh kasih sayang dan cinta... Yupz, meski gue ngerasa cukup selektif buat nyari pacar, tapi sering kali prinsip itu gue buang jauh-jauh ke tong sampah, saat ngeliat cewe cuuaakep dan sesuai feeling gue (principle, smart dan pny innerbeauty), Padahal, belum tentu juga tu "si feeling" bener, dan yg paling penting, apa status tu cewe jg msh single..? kalo pun masih single, apa dia mau sama gue..? Orang gue cuma ngeliat sekilas dan blm sempet kenalan pula. Arghh... Dari pada ngabisin energi buat mikir-mikir, mending langsung tancep gas... Untung'nya tu cewe temen saudara gue, so, gue bisa ngilik informasi, begitu dapet nomor hp'nya, gue ngelancarin jurus Pedekate, respons pertama gue dapet, dalam waktu seminggu hubungan gue dengan dia udah naik satu level ke temen curhat, sekalipun dia masih belum ngeliat tampang gue... (kaya beli kucing dalam keresek aja..hahay:-)

Minggu selanjutnya, kita makin intensif komunikasi, gue pun makin kenal dia dan makin yakin kalo dia emang cewe kriteria gue. Akhirnya gue mutusin buat pedekate lebih intens lagi, dgn cara sms hal-hal kecil yang bisa nunjikin kalo gue care sama dia, kaya : "Nite, met bubu and have a nice dream.."(duh.. manisnya..hehe;), sampe sms tengah malam buat ngebangunin dia sholat tahadjud (padahal gue sendiri lg begadang nonton bola trs kesiangan pula bangun subuh'nya, hehe:-). Alhasil, dia pun ngebaca gelagat pedekate gue... Tapi, (jadi sedih kalo diinget2..huhu;( dia bilang lewat sms "gue tu lagi nyaman jalan sama cowo gue, gue udah ga minat sama pedekate ataupun apalah..." Jleggerrrr... Serasa hati gue remuk kesamber petir dan pecah berkeping2 kaya jatuh dari gedung berlantai 30 terus kelindes truk molen yg kebetulan lewat deket-deket gedung.. intinya, atiiiiitttt banget...! But, nama'y jg cowo, sakitnya cuma kerasa sehari-se-menit, setelah itu, gue pun mulai lirik target baru...hehe

6 Nov 2009

Anggreik Kinabalu


Kusunting s'tangkai anggreik kinabalu dari negeri Sabah..
rupa'y elok..
se'molek anggreik Surabaya..
kusemai di taman mungil halaman rumahku..
tak luput kusirami..
khawatir akar'y mati dan daun'y ikut rontok...

Hari-hari b'lalu..
si anggreik menyemai bunga cantik warna biru..
s'biru ht'ku yg juga m'biru..
terharu..
karna pengorbanan tdk mubazir...

Mereka kata:
"inikah si anggreik kinabalu..!
indah..
tapi lebih indah kata orang..
apa guna menyebrang jika di halaman rumahmu kau-temui anggreik setara indah yg lebih mudah..."

Alaah..
persyetan dengan mereka..
toh dimataku..
si anggreik kinabalu-lah yang nomor satu...

Hari-hari terus b'lalu..
si anggreik tetap menyemai bunga cantik warna biru..
alamaa..
buatku makin t'paku tanpa tau waktu..

Lama-lama..
si anggreik t'lihat sayu dan kuyu..
apa ia mulai jenuh atau inginkan sesuatu..!
Akh..
makan hati jadi'y saat tau bakal begitu...

"Oh God, what can I do...?"

Ya sudahlah..
mungkin mesti Tuhan yang putuskan hujung takdirku dgn si anggreik kinabalu...

Apa boleh buat...!

"Ingin hati mengulang roman, apadaya bila tak tentu..."

As long as you love me


Aku mampu mencintaimu seperti apapun kau mau..
seperti kumbang yang memuja mawar..
seperti embun yang memberi kesejukan..
atau seperti karang yang berdiri conggak di tengah lautan...

Aku mampu mencintaimu sampai kapanpun kau mau...
sampai kau bosan meletakanku dalam hatimu..
sampai kau ragu menggenggam jemariku dengan tanganmu..
atau sampai kau letih menatap langit disampingku...

Aku mampu mencintaimu selama DIA mengijinkanku..
selama aku berkuasa atas hatiku..
atau selama kau masih sanggup mencintaiku...

Biarkan kami angkat bicara


Jenuh kami lihat jengah..
melihat hati saudara kami yang ditikam belati...

Nyinyir kami dengar ngilu..
mendengar orkestra janji-janji yang mengalir tanpa bukti...

Sesal kami rasa sial..
mendapatkan aksi-aksi yang hanya jadi pemanis dinding demokrasi...

Tapi gundah kian resah..
memikirkan idiologi yang tersingkir dari mimpi-mimpi...

Wahai tuan yang berdiri di pucuk negeri...

Dimanakah kau letakan justisi untuk si jelata bernaung..
dimanakah arti reformasi yang terlahir begitu polos tanpa rasa takut..
dan adakah se-sen harga untuk tubuh kami yang kau jadikan pijakan meraih tahta..
jawablah tuan..
sekalipun dengan sebait kata terlambat..
ataukah hati dan kupingmu telah tuli..!
ataukah kursi terhormatmu bahkan terlalu mewah untuk menjamu pantat bau kami..?
kami tau diri tuan..
maka perkenankan kami angkat bicara..
karna di rumah kami resah tak punya apa-apa..
biarkan kami tetap turun ke jalan..
karna esok mungkin kami tak mampu lagi berjalan..
biarkan kami berlaku bar-bar..
karna kami telah lupa bagaimana cara bersabar..
biarkan tuan..
biarkan Tuhan menebas habis nurani tuan sampai puas..
sampai kelak nalarmu bernanah di liang lahad..
sampai kelak kami injak dendam tubuh tuan yang terkubur di dalamnya...

5 Nov 2009

Asa


Sejak kudengar tentangmu..
kupaksakan tampuk hatimu terpaut ke hatiku...
sekarang mawar memerah jingga..
tapi tak apa jika esok berwarna kelabu...

dari batas cermin hati yang membias terang bulan..
kuukir sajak haribaan di hamparan gurun biduri al-harem...
kelakar bidak tentangku yang pandai berpetah lidah..
adalah ketidak-mampuan-ku membungkam busur cinta yang mengarah kepadamu...

camar pandai berdalih..
tapi ia tetap kesulitan menangkap dedak yang melayang di atas awan...
meski aku hanya unggas..
tapi sayapku mampu melintasi istana jasirah...

hingga dawai taqdir mengikatmu dayang istana..
barulah asaku tertunduk memuji kebesaran tekad sayap-sayap cintamu...

Refleksi Senja (Cilember 171008)


Angin gunung mulai resah..
langkah kaki tak lagi meninggalkan jejak...

Kabut senja membuat hati gemetar..
seiring pandangan yang tak mampu melihat pinus didepan...

Sekujur tubuh berpeluh..
semangat tak se-optimis kemarin...

Kegagalan kian di tuai..
dan mimpi-mimpi mulai menakutkan...

Tapi..
penyesalan bukan akhir kesimpulan..
karna ini belumlah cukup membuat hati putus asa...

Esok, kelak, kembali...



Untuk kawan-kawan lintas alam : jangan pernah gemetar...

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...