30 Dec 2010

Hasrat


Dari secangkir tea hangat yang kau hidangkan, aku cium aroma busuk bersama kepulan asapnya yang menggoda, sedang engkau ibaratkan peranmu bagi peramu-saji yang rela melayani egoku, bukan demikian, karna tak kuhargai sumpah serapah yang terbungkus bibir merah terkatup...

Mulai kini, jangan kau kenakan jubah pekat yang menghalangi tekadku, tanpa harus malu, aku ingin kau bakar dadaku dengan percikan asmaramu, telanjanglah... lalu menari, jangan terhenti hingga genggam jemari terkapar merenggang diri...

No comments:

Post a Comment

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...