19 Feb 2010

Temaram Begawan Kota


Temaram begawan kota.

Tedung wajahnya dihias bangsal aneka rupa.
Keracak bunga industri di riak,
berdesak seperti hendak merajuk,
nantikan pemberontakan saat langit mendung,
saat dinding tak kuasa membendung,
mengeja-wantahkan bah,
menerjeng,
dalam satu hentakan,
yang terlelap,
menjerit,
tenggelam ketakutan.

Si kuasa berkata :
“ini bencana”
bencana dari kita untuk kita.

Lantas si bijak mengolah kata :
“ini ujian”
ujian mencela si manusia buruk rupa.

Sial,
siapa bodoh berulang-ulang,
atau nasib sebagai bangsa yang ditakdirkan bodoh!

Temaram begawan kota.

Remang alurnya namun tetap menawan,
 berkala peristiwa di tiap musim,
tak jua luluhkan senyumnya,
senyuman tangguh,
memikat berteduh orang-orang yang datang mengeluh.

Temaram begawan kota.

Temaran di hulu,
hingga ke ujung muara.


No comments:

Post a Comment

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...