3 Jan 2011

Kabar Garuda

Kemarin, kudengar kabar tentang Garuda, sambil memaksakan terbang ia tunjukan rasa bangga sebagai lambang Negara.
Hari ini, kudengar kabar serupa dari sang Singa, sambil memalingkan muka ia tunjukan rasa iba sebagai sang raja.
Kawan, bangsa ini masih saja menangis, tanah ini terus menjerit, di beberapa sudut kulihat sibuk jemari menyuapi mulut dengan nasi, di kerumunan ribuan lalat menanti sisa-sisa nurani dengan rendah diri.
Lantas, apa hanya dongeng Garuda yang terbang tinggi mencari anaknya, atau Singa yang mengaum manakala tanahnya terusik?, selalu saja pandai berpuisi, memberi janji, lalu menikam hati.
Bagaimana mesti bangga di tengadah tubuh compang-camping.
Bagaimana mampu bernyanyi di tengah hati merasa was-was.
Sorga begitu dipuja, tapi dosa luar biasa.

Jika masih Garuda tak temukan anaknya, atau Singa tundukan nyalinya.
Mungkin hanya mimpi menyaksikan keperkasaan Garuda di langit katulistiwa...

No comments:

Post a Comment

terjaga...

terjaga...  setelah sewindu pulas terpejam.. memulai diam2.. setelah bosan bermimpi dalam diam.. telah langkah gontai...  setela...